Blogbiasa.com
🏡 Home / About / Contact us / Tes wibu
Home / Bisnis

7 Perbedaan dropshipper dan reseller dalam bisnis online / offline shop

Bagi sebagian orang, dropshipper dan reseller dianggap sama saja pengertian nya. Namun, pada kenyataan nya dropshipper dan reseller sangat jauh berbeda diantara satu dengan yang lain nya. Baik itu dari cara dan sistem kerjanya, modal usaha, strategi pemasaran, resiko, keuntungan dan kerugian, dan lain sebagainya. Dropshipper dan reseller sama sekali berbeda. Lebih jelasnya baca artikel ini (Apa itu reseller ? pengertian, cara kerja, syarat, contoh, keuntungan dan kerugian menjadi reseller (Baik online & di dunia nyata) | Apa itu Dropship ? pengertian, cara / sistem kerja, contoh, keuntungan dan kerugian menjadi Dropshipper)

7 Perbedaan dropshipper dan reseller dalam bisnis online / offline shop

Perbedaan yang menonjol diantara dropshipper dan reseller jelas terletak pada perbedaan dan jumlah huruf, pengejaan dan penyebutan kata, serta arti dari kedua kata tersebut :v. Namun yang kita bahas kali ini bukan mengenai masalah yang sepele tersebut. Tetapi lebih kepada perbedaan besar yang terdapat pada ke dua tipe pekerjaan tersebut.

Lebih mudahnya lihat saja tabel perbedaan antara dropshipper dan reseller di bawah ini.

PerbedaanDropshipperReseller
ModalSedikit modalBermodal besar
Stok dan pembelian barangTidak perluPerlu
Media PemasaranKebanyakan onlineBisa online / offline
Pengiriman barangTidak ikut campurIkut campur
Pelayanan konsumenKurangTanggap
Resiko usahaResiko kecilResiko besar
KeuntunganRelatifLebih besar


Seperti yang tersebut diatas, kurang lebih ke 7 perbedaan mendasar tersebut merupakan perbedaan yang cukup mendalam diantara dropshipper dan reseller. Lebih jelasnya mengenai perbedaan diantara kedua profesi tersebut ada di bawah ini.

1. Modal usaha

Dropshipper membutuhkan sedikit uang atau dana yang digunakan di dalam usahanya. Karena dropshipper Cuma mempromosikan barang yang ada pada supplier saja. jadi mereka tidak ikut campur di dalam pembelian dan pengiriman barang. Sehingga modal yang dikeluarkan pun akan menjadi sedikit.

Sebaliknya seorang reseller harus membeli dan menyetok barang atau produk terlebih dahulu. Sehingga modal yang dikeluarkan oleh reseller pun akan menjadi besar. Karena pembelian barang tentunya juga membutuhkan uang yang jumlahnya tidak sedikit.
2. Stok dan pembelian barang

Seperti yang tersebut diatas. Seorang dropshipper hanya perlu mempromosikan materi penjualan barang yang ada di pihak ke tiga / supplier. Sehingga nantinya, seorang dropshipper tidak perlu membeli berbagai stok barang yang akan dijualnya.

Sedangkan reseller sudah pasti menstok dan membeli barang dan produk terlebih dahulu. Untuk selanjutnya dijual kembali dengan harga yang berbeda dari aslinya. Guna untuk memperoleh keuntungan dari hasil penjualan nya.

3. Media pemasaran

Dropshipper biasanya selalu menggunakan media online seperti blog (gratisan), dan media sosial untuk memasarkan berbagai produk yang akan dijualnya.

Sedangkan reseller dapat langsung menjual produknya di dunia nyata. Maupun menjualnya melalui media online seperti di online shop (toko online) yang sudah terkenal di internet. Sebut saja seperti tokopedia, lazada, bhineka, bukalapak, shopee, olx, dan lain sebagainya.

4. Pengiriman barang

Seorang dropshipper tidak langsung ikut campur di dalam proses pengiriman barang. Dikarenakan mereka hanya meneruskan pesanan pelanggan kepada pihak ketiga (supplier). Yang nantinya pihak ketiga tersebutlah yang akan mengirimkan pesanan pembeli atas nama si dropshipper tadi.

Sedangkan seorang reseller pasti langsung ikut campur didalam kegiatan proses pengiriman barang. Karena mereka para reseller pasti mengirimkan barang yang mereka punya, kepada para pembeli yang membeli barang dan produk kapadanya.

5. Pelayanan konsumen

Seperti yang tersebut diatas. Seorang dropshipper hanya menjadi pihak perantara antara pembeli dan penjual sebenarnya. Jadi tanggung jawab atas kualitas barang dan waktu pengiriman barang sangat tergantung dari ketepatan dan kecepatan si supplier. Sedangkan pihak dropshipper hanya dapat memantau info barang dari si supplier tadi. Sehingga tanggung jawabnya terasa diragukan.

Sedangkan reseller sudah pasti bertanggung jawab dengan semua barang yang dijualnya. Karena mereka sendiri yang menjual langsung barang. Dan mereka juga yang ikut campur di dalam proses pengiriman barang. Jadi segala keluh kesah pembeli pasti akan ditanggapi dengan cepat oleh reseller ini.
6. Resiko usaha

Karena tanggung jawab dibagi dua dengan pihak supplier. Maka resiko seorang dropshipper untuk merugi sangatlah minim. Karena mereka tidak ikut membeli barang secara langsung, maupun tidak ikut di dalam proses pengiriman barang. Jadi resiko usaha dapat ditekan seminimal mungkin.

Sedangkan reseller, karena mereka menyetok barang terlebih dahulu. Maka resiko rusak atau hilangnya barang dapat membuat mereka menjadi merugi. Apalagi jika ada masalah di dalam proses pengiriman. Pasti tambah ribet urusan nya. Soal ganti rugi barang dan lain sebagainya, menjadi masalah baru bagi seorang reseller ini.

7. Keuntungan

Kalau menyangku keuntungan. Sebenarnya semuanya tergantung dari rejeki, usaha dan pengalaman si dropshipper atau reseller sendiri.

Namun keuntungan seorang dropshipper hanya didapat dari selisih harga dari pihak supplier dan harga jual yang dipatok si dropshipper tadi. Sehingga, untungnya relatif kecil.

Sedangkan seorang reseller bebas memodif barang yang mereka sudah beli terlebih dahulu. Sehingga dapat meningkatkan harga jual dari barang atau produk. Dari sinilah keuntungan pihak reseller dirasa dapat menjadi lebih besar daripada pihak dropshipper.

- Penutup

Ya begitulah kiranya ke 7 perbedaan di antara dropshipper dan reseller. Pada intinya semua usaha yang anda lakukan, untung atau rugi, tergantung dari daya upaya (usaha), pengalaman dan wawasan anda seputar dunia perdagangan dan jual beli. Dan yang terpenting rejeki sudah ada yang mengatur. Jadi untung dan rugi, semuanya tergantung kepada usaha dan rejeki masing-masing orang.
Share on : Facebook Twitter Whatsapp

....
Labels: Bisnis
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Artikel lainnya
  • Mengapa game MMORPG sering tutup server ?
  • 200 istilah dalam game dari A-Z
  • 8 Suka duka bermain game mmorpg
  • 11 Ciri-ciri wibu
  • Perbedaan fitur PPSSPP gold dan biasa
  • Mengapa download game dan aplikasi di google play store bisa tertunda ?
  • Jenis damage pada game rpg, mmorpg, dan moba
Kategori
  • Android
  • Anime
  • Game
  • Internet
  • Novel
  • Remaja
  • sosmed
Home / About / Contact / Terms of service / Privacy policy / Disclaimer / Sitemap
Copyright © 2025 Blogbiasa.com All Right Reserved